Senin, 03 Desember 2012

Menyusutnya Volume Otak Membuat Manusia Tambah Pintar

Label: Senin, 03 Desember 2012
                                                                   

"Menyusutnya Volume Otak Membuat Manusia Tambah Pintar"

 

 

 

 

Para Ilmuwan bingung dengan fakta otak manusia ternyata mengalami penyusut selama 3o ribu tahun terakhir, tetapi hal itu tidak menyebabkan manusia menjadi bertambah bodoh tetapi merupakan kunci evolusi yang membuat kita lebih efisien dan lebih mudah mempelajari sesuatu.

Volume otak rata-rata manusia modern Homo sapiens mengalami penyusutan sekitar 10 persen selama periode 30 ribu tahun terakhir ini dari 1.500 cm kubik menjadi 1.359 cm kubik.
Pengukuran ini diambil menggunakan sampel tengkorak yang ditemukan di Eropa, Timur Tengah dan Asia.
“Aku menyatakan bahwa penyusutan volume otak ini merupakan mata rantai utama dalam sebuah evolusi manusia,” kata John Hawks dari University of Michigan kepada majalah Discover.
Tapi bagi antropolog lainnya penyusutan otak tidak mengejutkan, karena apabila otak kita lebih besar, maka semakin banyak energi yanhg kita perlukan untuk mengendalikan massa yang lebih besar.
Manusia Neanderthal yang sepupu dari manusia modern yang sudah punah sekitar 30 ribu tahun lalu untuk alasan yang masih belum diketahui,  memiliki otak yang lebih besar dari manusia modern.
Manusia Cro-Magnons yang meninggalkan lukisan monumental hewan besar di gua Lascaux  lebih dari 17.000 tahun yang lalu adalah Homo sapiens dengan otak terbesar. Mereka juga lebih kuat daripada keturunan modern mereka.
Psikologi profesor David Geary dari University of Missouri mengatakan “Sebagai manusia yang hidup dalam masyarakat yang kompleks , otak menjadi lebih kecil karena manusia tidak harus menjadi sangat pintar untuk tetap hidup.”


Dia telah mempelajari evolusi ukuran tengkorak dari umur 1,9 jutatahun hingga 10 ribu tahun sebagai nenek moyang kita yang hidup di lingkungan sosial yang semakin kompleks.

Geary dan rekan-rekannya menggunakan kepadatan penduduk sebagai ukuran kompleksitas sosial, dengan hipotesis bahwa semakin banyak manusia hidup dekat bersama, semakin besar pergaulan antar kelompok, pembagian kerja dan interaksi yang beragam di antara manusia.
Mereka menemukan bahwa ukuran otak mengalami penurunan pada saat kepadatan penduduk meningkat.
Penyusutan volume otak tidak berarti bahwa manusia modern lebih bodoh daripada nenek moyang mereka, tetapi lebih tepatnya mereka mengembangkan potensi yang berbeda, bentuk kepintaran yang lebih canggih, kata Brian Hare, asisten profesor antropologi di Duke University.
Dia mencatat bahwa fenomena yang sama dapat diamati pada hewan rumahan dibandingkan dengan rekan liar mereka.
Walaupun anjing Huskies mungkin memiliki otak lebih kecil dari serigala, mereka lebih pintar dan lebih canggih karena mereka dapat memahami gerakan komunikatif manusia, berperilaku sama seperti manusia.
“Meskipun simpanse memiliki otak yang lebih besar daripada bonobo (yang relatif lebih dekat dekat terhadap manusia), dan walaupun serigala memiliki otak yang jauh lebih besar dari anjing,  anjing jauh lebih canggih, cerdas dan fleksibel, sehingga kecerdasan sangat tidak baik terkait dengan ukuran otak, “jelas Hare.
Dia mengatakan manusia memiliki karakteristik yang jauh lebih baik dari bonobo maupun simpanse, sehingga manusia menjadi lebih agresif dan mendominasi.
“Para simpanse memakai kekerasan karena mereka menggunakan kekuataan, mereka mencoba untuk memiliki kontrol dan kekuasaan atas simpanse lainnya, sementara bonobo menggunakan kekuatan untuk mencegah bonobo lainnya mendominasi mereka,”

 temukan info lainnya ya>>>>>>>

0 komentar:

Posting Komentar